Langsung ke konten utama

Soetantyo Moechlas (MUKIDI)


The Learning
Pak Abu Mukidi ingin mengajarkan kepada anaknya, Abu Mukiran yang baru duduk dikelas 3 SD untuk mengatur uang jajannya. Sang anak diberi uang Rp 30.000 per minggu (termasuk ongkos ojek). Biasanya uang tersebut diberikan sang ayah sehari sebelum anaknya berangkat sekolah.
Pada Ahad pagi mereka berdua hendak berjalan-jalan ke kota untuk menikmati liburan. Sebelum berangkat, tak lupa pak Abu Mukidi memberikan uang jajan mingguan anaknya dengan tiga lembar uang Rp 10.000. Uang tersebut disimpan rapi dalam saku celananya.
Di tengah keasikan sang ayah dan anaknya menikmati hari libur mereka, tiba-tiba keduanya kedatangan seorang kakek pengemis tua renta dengan tampilan memelas. Tak tega melihat sang kakek tua, Abu Mukiran dengan sigap langsung mengeluarkan 3 lembar uang 10.000,- dari saku celana dan diberikan seluruhnya. Si kakek pengemis terlihat sangat senang seraya mengucapkan rasa syukur dan terimakasih yang tak terkira kepada kedua dermawan ini.
Setelah si kakek tua berlalu, kemudian Abu Mukidi bertanya; “Sayang, kenapa kamu berikan semua uangmu untuk kakek itu? Bukankah satu lembar saja sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya hingga nanti malam?”
“Ayah..kalau kakek tua itu ikhlas menerima yang sedikit maka aku ikhlas untuk memberikan yang lebih besar!” Jawab Abu Mukiran dengan wajah tersenyum..
Tek! Hati Abu Mukidi langsung tersentak kaget mendengar jawaban tersebut.
“Nah, terus uang jajanmu untuk seminggu ke depan bagaimana?” Tanyanya mencoba menguji.
“Kan aku masih punya ayah dan bunda! Tidak seperti kakek tua itu yang mungkin hanya hidup sebatangkara di dunia ini.” Balas Abu Mukiran.
“Mengapa kamu begitu yakin kalau ayah dan bunda akan mengganti uang jajanmu? Ayah nggak janji loh?” Kembali sang ayah mengujinya.
“Kalau ayah merasa bahwa aku adalah amanah dari Allah yang dititipkan kepada ayah dan bunda, maka aku sangat yakin ayah dan bunda tak akan membiarkan aku kelaparan seperti kakek tua itu..” Jawab sang anak mantap.
Abu Mukidi seakan tak percaya dengan jawaban dari putranya hingga ia kehabisan kata-kata. Ia tak menyangka jawaban seperti itu keluar dari seorang bocah kelas 3 SD. Ia seperti sedang berhadapan dengan seorang ulama besar dan ia tak bernilai apa-apa ketika berada dihadapannya.
Lalu ia berjongkok dan memegang kedua pundak anaknya.. “Sayang…ayah dan bunda berjanji akan selalu menjaga dan merawatmu hingga Allah tetapkan batas umur ini. Ayah sangat sayang padamu..” Sambil kedua matanya berkaca-kaca seolah tak kuat menahan haru..
Sambil memegang kedua pipi ayahnya, Abu Mukiran membalas, “Ayah tak perlu berkata seperti itu. Sejak dulu aku sudah tahu bahwa ayah dan bunda sangat mencintai dan menyayangiku. Kelak jika aku sudah dewasa aku akan selalu menjaga ayah dan bunda, dan aku tidak akan membiarkan ayah dan bunda hidup di jalan seperti kakek tua itu…”
Airmata sang ayahpun tak terbendung mendengar jawaban tulus dari anaknya. Dipeluklah tubuh mungil itu dengan sangat erat. Dan kedua larut dalam haru dan kasih sayang.
Sahabat..... Luqman adalah tokoh orang tua yang bijak dalam mendidik anak yang diabadikan dalam Al-Qur’an, ada beberapa Nasehat dari Lukman kepada anaknya yang bisa kita ambil sebagai pelajaran kepada anak-anak kita atau anak buah kita ( tentu saja redaksinya silakan Anda ubah sesuai dengan kondisi ), nasehat-nasehat tersebut diantaranya :
1. Anakku ; jauhilah syirik, karena itu akan mematikan hati menimbulkan murka Allah
2. Anakku ; janganlah berjalan di muka bumi dengan sombong, karena itu akan menghancurkanmu
3. Anakku ; bersyukurlah kepad Allah dan kepada kedua orang tuamu, karena Allah yang telah menciptakanmu dan orang tuamulah yang melahirkan, membesarkan dan mendidikmu.
4. Anakku ketahuilah sesungguhnya dunia bagaikan laut yang dalam , banyak yang karam kedalamnya bila engkau ingin selamat , agar jangan karam, layarilah lautan itu dengan sampan yang bernama taqwa, isinya ialah iman dan layarnya adalah tawakkal kepada Allah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGORBANAN ISTRI UNTUK SUAMI

            Para Laki-Laki, Kamu Harus Tau dan Memahami Hal Ini Rumah Mertua Tidak mudah bagi seorang wanita untuk "DATANG" sendirian ke sebuah keluarga baru.. kemudian harus menyesuaikan diri sedemikian rupa,, untuk dapat hidup bersama keluarga baru tersebut juga tidak mudah.. Yang sering terjadi adalah konflik batin,, Tangis,, Ketidak cocokan di banyak hal. Dan tetap bertahan demi orang yang dicintainya meskipun sebenarnya dia setress!! Para laki-laki kamu harus tahu..               Istrimu rela meninggalkan kedua orangtua yang sudah menyayanginya sejak kecil..* Rela meninggalkan rumahnya yang merupakan tempat ternyamannya sejak kecil.. Hanya demi menaati,, mengikutimu dan membahagiakanmu wahai Suami... Ia hanya berharap kamu lah Suami yang akan menjadi pengganti orang yang menyayanginya dan menjadi tempat ternyamannya setelah meninggalkan rumahnya.. Setengah dari Suami memahami hal itu.. Setengahnya lagi tak mau tau akan hal itu.. Maka..             Harg

WISATA YANG INDAH DI DIENG PLATEAU

Telaga Pengilon 1. Bukit Sikunir Dieng Tempat Wisata di Dieng Bukit Sikunir ini terletak di Desa Sembungan, yang merupakan sebuah bukit yang memiliki panorama berupa sunrise yang indah. Sunrise di Dieng ini menjadi salah satu wisata andalan di Dieng plateau. Untuk waktu terbaik menikmati sunrise adalah sekitar pada Bulan Juli-agustus dimana pada bulan itu merupakan musim kemarau sehingga langit akan tampak bersih dan tidak ada hujan. Namun karena pemandangan yang dinikmati adalah matahari terbit atau sunrise, anda harus datang ke spot pengamatan Bukit Sikunir Dieng ini pada waktu fajar atau pagi buta. Biasanya para wisatawan akan menginap di penginapan, homestay atau hotel yang banyak terdapat di seputaran Kawasan Dieng plateau. 2. Telaga Warna Dieng Tujuan wisata di Dieng lain yang tak kalah indah di Kawasan Dieng adalah Telaga warna. Telaga Warna di Dieng plateau ini terletak pada ketinggian 2000 mdpl, dimana pemandangan di tempat ini sangat indah. Telaga Warna Dieng

KETIKA SHOLAT MENJADI SIA-SIA